Senin, 19 Oktober 2009

Upaya Meningkatkan Pendapatan Negara Melalui Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia dewasa ini telah diajarkan di beberapa negara di dunia. Tujuan mereka mempelajari bahasa Indonesia bermacam-macam, diantaranya yaitu kekayaan alam Indonesia, kondisi penduduk Indonesia yang multietnis dan budaya, lapangan pekerjaan dalam investasi, dan pertukaran informasi tentang negara yang satu dengan negara yang lain. Berbagai alasan tersebut dapat meningkatkan devisa (pendapatan) negara, karena keberadaan orang asing di Indonesia . Terdapat beberapa bahasa yang pernah menempati posisi penting di dunia karena faktor tertentu. Bahasa-bahasa tersebut yaitu bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Jepang, bahasa Spanyol, dan bahasa Cina. Bahasa Inggris telah menjadi Internasional karena negara Inggris pernah menjadi negara adikuasa yang menjajah lebih dari separuh dunia. Bahasa Arab pernah menjadi bahasa utama di dunia karena kebesaran kesultanan-kesultanan Islam. Bahasa Jepang begitu diminati oleh orang-orang di dunia karena kondisi perekonomian yang berkembang pesat. Bahasa Spanyol pernah menjadi bahasa PBB karena sejarah dan pengaruh besar saat pembentukan PBB se-dunia. Bahasa Cina sempat meledak setelah RCC memperlihatkan perkembangan ekonomi.
Berbagai kendala muncul dalam rangka memperkenalkan bahasa Indonesia. Kendala yang dihadapi Indonesia antara lain kondisi polotik dan keamanan Indonesia yangb belum kondusif, kondisi perekonomian Indonesia yang belum stabil, maraknya pemberitaan negatif tentang Indonesia, serta diperparah oleh sikap masyarakat Indonesia yang kurang peduli dengan bahasa Indonesia. Berbagai kendala ini dapat memperburuk citra bangsa Indonesia dan menurunnya minat warga negara asing yang belajar bahasa Indonesia . Oleh karena itu, harus ada upaya untuk meningkatkan minat berbahasa Indonesia. Pertama, meningkatkan program pengajaran BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing). Kedua, penyebarluasan informasi melalui laman atau website dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di luar negeri. Ketiga, menggunakan alat uji kemahiran berbahasa Indonesia . Keempat, menjadikan bahasa Indonesia sebagai salah satu persyaratan bagi tenaga asing di Indonesia . Kelima, menyediakan beasiswa dan informasi tentang beasiswa. Keenam, mengoptimalkan peran guru, khususnya guru bahasa Indonesia . Melalui keenam upaya tersebut, minat belajar bahasa Indonesia baik oleh warga negara asing, maupun warga negara Indonesia dapat meningkat. Ketertarikan warga negara asing kepada budaya Indonesia melalui bahasa Indonesia , menjadi salahsatu sumber pendapatan negara.

Jumat, 16 Oktober 2009

Kesempurnaan Bukanlah Segalanya

Cahaya Matahari memaksa masuk celah-celah ventilasi jendela. Sinar hangatnya menerpa wajah halus Naya. Sesekali dia bercermin dan menata ulang rambut, poni, kemeja, dan roknya. Melihat-lihat badannya di depan cermin dari ujung kepala hingga ujung sepatu high hill berwarna hitam. Berdiri tegap, menghadapkan badannya ke kiri dan balik ke kanan sambil memeriksa lagi dan kembali ke posisi semula.

“Oke, perfect”, senyumnya mengembang, menambah berseri wajah ayunya. Tangan kanannya menyambar sebuah kertas di samping meja make-up dan langsung mendekapkan ke dada. Sudah lebih dari sepuluh kali kertas itu ia baca. Sangat berharganya kertas itu, hingga ia tidur semalam sambil menggenggamnya.Tangan kirinya mengambil sebuah foto.

“Jane, lihat ini! Aku mendapatkannya setelah aku berusaha. Aku mendapatkan impianku. Kamu tahu, minggu lalu aku mencoba menulis surat dan melampirkan foto-foto karyaku. Sehari kemudian, aku menemukan segerombolan preman sedang menjarah sebuah toko Emas. Aku tak berani mendekat. Namun, saat itu juga aku mengeluarkan kamera digital dan mengabadikan pemandangan menegangkan itu. Aku cetak foto-foto itu dan aku bubuhkan sedikit tulisan di kertas. Kemudian aku kirimkan ke alamat yang sama dengan surat yang ku kirim sebelumnya. Ternyata usahaku membuahkan hasil. Aku mendapatkan balasannya. Yaitu surat yang sedang ku genggam sekarang. Hari ini, hari pertamaku menjalani semua impianku dulu dan itu menjadi kenyataan. Aku diterima menjadi seorang presenter televisi. Padahal dulu kamu yang selalu menjadi model di foto-fotoku. Sebentar lagi kamu akan melihat sahabatmu yang cantik ini muncul di televisi. Kamu pasti akan berkata, “Oh, Naya kamu hebat. so perfect”, ‘hahaha’, tertawanya terhenti saat pager Motorola-nya berdering.

Semua yang ada di kedua tangannya ia letakkan di atas meja. Ia mencari asal bunyi pagernya. Ia obrak-abrik isi tas yang berada di atas kasur, dan ia menemukan pagernya.

“Hallo, Assalamu’alaikum”, jawab Naya setelah memencet tombol hijau di pagernya.

“Wa’alaikumussalam, ini Naya?”, tanya sebuah suara di seberang sana .

“Ya, ini siapa dan ada perlu apa?”

“Saya sekretaris pemberitaan televisi. Anda tentu telah menerima surat dari perusahaan kantor kami. Anda ditunggu kepala bagian pemberitaan untuk membicarakan tugas pertama Anda, pada pukul delapan lebih lima belas menit. Saya harap Anda tidak terlambat.”

“Baik-baik saya mengerti. Saya akan segera datang dan pasti tidak akan terlambat”.

“Baik. Terima kasih dan Selamat Pagi”.

‘tut…tut…tut…’

Buru-buru ia masukan pagernya ke dalam tas dan berjalan keluar dengan sedikit berlari.

“Waktunya tinggal seperempat jam lagi”, gumamnya. Matanya melirik jam tangan.

Sesampainya di depan pintu masuk kantor, tiba-tiba kakinya mengerem. Kaca pintu masuk itu seakan menahannya dan menyuruhnya membereskan penampilannya. Kedua tangannya mengibas-ibaskan pundak, merapikan poni rambutnya dan kerah meja putihnya. Naya menghela napas sejenak, kemudian melangkahkan kakinya masuk.

“Nona Naya?”, sebuah suara perempuan menghentikan langkahnya.

“Ya, saya Naya”, jawabnya dengan dengan hati menduga-duga ‘mungkin ini perempuan yang meneleponku tadi pagi’

“Anda sudah ditunggu Pak Hendratmo di ruangannya. Itu ruangannya ”

“Oh, ya terima kasih”, jawab Naya sambil melangkah menuju arah yang ditunjukkan.

Jantungnya mulai dag-dig-dug saat selangkah lagi kakinya tepat berada di depan pintu yang bertuliskan ‘Directure Room’.”

‘tok-tok-tok’

“Silahkan masuk”, terdengar suara di dalam sana .

Perlahan tangan kanan Naya menggenggam dan mendorong gagang pintu. “Selamat pagi, Pak”!.

“Pagi! Silahkan duduk dan baca kertas di dalam map itu!”, perintah Sang direktur dengan wajah penuh keseriusan.

Lembar demi lembar perlahan di baca dengan cermat.

“Selasa, 16 September 2008, hari ini, Pak”?, matanya membelalak dan mulutnya membenruk huruf O.

“Ya benar. Anda tidak punya banyak waktu lagi. Ikuti semua prosedur di kertas itu dan…Selamat bekerja”!, tegas Pak Direktur sambil menjabat tangan Naya.

“eee, baik Pak, saya akan melaksanakannya, Selamat pagi”!.

Lekas Naya beranjak keluar. Saat membuka pintu dirinya dikagetkan oleh seorang laki-laki berdiri bersandar di pinggiran pintu. Di tangannya tertenteng kamera.

“Mari kita berangkat”!, kata lelaki itu tiba-tiba.

Naya tercengang, lalu dia clingak-clinguk ke belakang dan samping kanan kirinya.

“Saya bicara dengan Anda, Nona Naya”!, jelas lelaki itu dengan mengacungkan jari telunjuknya kearah Naya.

“Saya”?, tanya Naya kemudian.

“Saya tidak mungkin salah orang. Ini pasti foto Anda, bukan?”. Sambil menunjukan kartu identitas Naya dan mengalungkannya ke leher Naya.”Saya Ruliff, partner kerja Anda.Ayo cepat waktu kita tidak banyak”!, lanjut Ruliff yang langsung menyambar tangan Naya dan berjalan dengan tergesa-gesa. Naya pun mengikuti langkahnya dengan muka bingung.

“Hei, kamu mau bawa Aku kemana”?, tanya Naya dengan nada suara lumayan tinggi.

Tiba-tiba Ruliff mengerem kakinya.

‘Jedugg!!!’

“Ough”, terlontar dari mulut Naya. Sambil megusap-usap jidatnya yang ke-jedug pundak kiri Ruliff, Naya berkata, “Kamu gila!. Kalau mau berhenti bilang dulu”.

‘Sreset’.

Sebuah kertas yang disodorkan Ruliff hampir-hampir mengenai mukanya. Saat tangan Naya ingin meraih kertas di hadapannya, kertas itu melayang lepas dari tangan Ruliff. Tiba-tiba badannya tertarik kedepan. Bola mata Naya terus mengikuti kertas yang melayang semakin ke belakang, lalu “Happ!, tertangkap juga.”,gumam Naya.

Mereka pergi sesuai tugas dari pimpinan mereka. Setelah sampai di tempat yang sesuai dengan alamat di kertas itu, kebisingan mulai terdengar, klakson mobil dan motor saling beradu. Jerit dan tangis menyelinap di sela-sela lalu lalang orang. Semua mata dan perhatian tumpah pada sebuah mobil APV dengan roda di atas setelah menyeruduk masuk ke sebuah warteg di pinggir Jalan Suprapto, Jakarta Timur. Suasana panas jelas tergambar dari kebulan asap hitam dan jilatan-jilatan api yang meninggi. Terlihat sebuah mobil pemadam kebakaran yang bertengger memenuhi separuh jalan raya.

“ Ada anak kecil yang terjepit di dalam”!, sebuah teriakan seorang perempuan di kerumunan orang menunjuk kearah mobil yang terguling.

“Dia masih bergerak”, teriak yang lain.

“Ruliff cepat!, kita tidak boleh tertinggal berita ini”!, ucap Naya dengan suara yang mencoba masuk sela-sela kebisingan. Naya menarik tangan Ruliff dan terus menerobos orang-orang mendekati mobil yang terguling. Mereka berdua ikut berhambur bersama petugas medis yang sedang mencoba mengeluarkan seorang anak kecil yang terjepit. Naya mencoba memasang tubuhnya satu meter dari mobil yang terguling tersebut.

“Ayo, Ruliff siapkan kameranya!. Kita akan meliput adegan ini. Ini berita yang bagus buat kita”.

“Oke, bersiap!. Satu, dua, ya…!”, ucap Ruliff ketika mulai memutar kameranya.

“Pemirsa, sebuah mobil APV terbalik karena menabrak sebuah warteg di Jalan Jendral Suprapto, Jakarta Timur. Dapat di lihat begitu hiruk-pikuk dan jilatan-jilatan api yang membakar warteg tersebut. Anda bisa melihat seorang anak kecil yang terjepit itu dan petugas medis sedang mencoba mengeluarkannya…..”

Naya terus nyerocos hingga anak kecil itu terselamatkan, dengan luka-luka yang dibilang serius, dibawa oleh Ambulan.

*

“Tepat satu bulan yang lalu, Aku mendapatkan pekerjaan yang sudah lama ku impikan. Dan hari pertama itu paling berkesan . Hingga aku mendapatkan ini.”, satu tetes air matanya jatuh pada selembar kertas yang atasnya tertulis ‘Sertifikat Penghargaan’, Matanya sembab tak berbinar lagi seperti tiga puluh hari yang lalu. Hingga kantung matanya terlihat hitam karena kurangnya waktu tidur.

“Sinar mentari hangat ini sama persis rasanya pada waktu itu. Burung berkicau riang, bunga-bunga saling beradu mengeluarkan aroma tubuhnya, dan angin lembut ini mengoyakkan dahan yang masih basah”. Naya menghela napas panjang. “Sekarang jauh berbeda . Aku tak lagi datang ke tempat itu, aku tak lagi memakai baju kerjaku. Tak lagi pergi sama Ruliff”. Tangannya menyeka pipi yang basah karena lelehan air matanya. Gumamnya berhenti. Sesekali terdengar isakan dari mulutnya. Dia duduk di kursi panjang yang terbuat dari kayu dengan penyangga dua roda kayu di samping kanan dan kiri, tetapi paten dengan tanah. Jadi, tidak bisa menggelinding. Di sekelilingnya adalah tanaman bunga mawar, angrek bulan dan bunga-bunga kecil yang merambat di rumput Jepang. Tanaman-tanaman itu adalah hasil kerjanya dengan Jane,teman se-SMAnya dulu, sekaligus sahabatnya. Mereka menanami lahan kosong di belakang rumah Naya.

Hari berikutnya justru sebaliknya, terasa dingin, saat udara memeluk erat kulit mulus Naya, padahal sudah pukul sembilan. Dia duduk di jendela kamarnya yang tak dipasang trails besi.

“Pagi Nay. Maaf aku langsung masuk, karena pintu kamarmu terbuka lebar dan Aku melihat kamu sedang khidmat dengan lamunanmu”, sebuah suara terasa mendekati Naya.

“Jane..?, ya tak pa. Lama kamu tak lagi menemuiku ?!”, jawab Naya.

Jane mendekati Naya dan berhenti tepat di ujung siku kasur yang berjarak delapan puluh sentimeter dari tempat Naya berada.

“Kamu sangat sempurna Jane. Kadang Aku iri padamu. Apalagi setelah kamu diterima menjadi Pramugari dan pindah ke Malaysia . Kamu lebih dulu mendapatkan impianmu dari pada Aku”. Suaranya terhenti. Naya menarik napas dan mengusap matanya yang menampung air mata. “Aku baru mencicipi sedikit. Namun ketidakadilan memihakku. Mobil itu meledak dan kaca-kacanya merasuk, membunuh penglihatanku dan cita-citaku saat hari pertamaku bekerja. Itulah memori pemandangan terakhir yang terekam di otakku. Pedih dan menyakitkan. Hal ini jelas berbeda dari dirimu Jane.” Naya menghela napas.

“Nay,” Jane lebih mendekat dan tangannya mengelus pundak Naya berusaha menenangkannya. “Kamu masih bisa melihat dengan hatimu dan akan aku gambarkan setiap tempat yang ingin kamu lihat. Kamu masih punya harapan untuk bisa melihat lagi. Aku tahu itu dari Bunda Femi, Ibumu, kalau matamu masih bisa disembuhkan. Kamu tahu di luar sana masih banyak yang lebih cacat dan menderita daripada kita.”

“Kita?.” Kamu tidak merasakannya, Jane”, bantah Naya dengan suara tinggi.

“Nay, aku sudah tak bekerja lagi dan aku bukan lagi seorang Paramugari. Setiap hari aku hanya diam dan duduk. Mana tangan kamu, Nay?.” Jane memegang kedua tangan Naya dan meletakkannya di pangkuan Jane. Naya begitu terkejut. Tangannya meraba kedua lutut Jane dan hanya itu, kedua kaki Jane buntung, di amputasi.

“Aku mengalami kecelakaan saat pesawat yang aku tumpangi jatuh dan terbakar. Aku beruntung masih selamat walau harus merelakan kedua belah kakiku lepas dari tubuhku. Aku ingin mengabarimu. Namun, aku lebih dulu mendengar kabar kalau kamu diterima menjadi presenter, dari bunda Femi, lalu aku mengurungkan niatku. Aku tak mau mengobrak-abrik kebahagiaanmu. Sampai akhirnya aku mendengar kabar buruk ini dan kematian Ruliff. Aku langsung pulang, tetapi tak segera menemuimu. Karena aku belum siap dengan keadaanku ini”.

Naya memeluk Jane, dan hanya terdengar isakan tangis dari keduanya.

“Sudah, kita nggak boleh cengeng seperti ini!” Jane melepas pelukan dengan lembut dan mengusap air matanya dan juga air mata Naya.

Emmm, hari ini aku akan mengajakmu ke tempat favorit kita dulu, kebun kupu-kupu yang kita buat di atas bukit, belakang sekolah SMA kita. Kamu akan tetap bisa melihatnya lewat setiap keindahan yang ku tangkap dengan mataku dan kamu bisa menggambarkan dengan imajinasimu. Selamanya kamu akan tetap melihat dengan hati dan imajinasi”.

*

SELESAI

MSG Ancam Kesehatan

Pernahkah Anda membaca “glutamate” pada komposisi suatu makanan instant? Atau Anda pernah memasak suatu jenis makanan, kemudian Anda memberi “penyedap rasa’ dengan tujuan masakan Anda menjadi lebih gurih dan lezat? Zat apakah yang terkandung dalam penyedap rasa sehingga masakan Anda menjadi gurih dan lezat?

Mono Sodium Glutamate (MSG) atau penyedap rasa dengan rumus kimia HCOCCH (NH2)2 COONa merupakan hasil campuran antara asam glutamate dengan natrium hidroksida. Bahan terpenting dalam pembuatan MSG adalah asam glutamate yang berupa asam amino yang membentuk protein. Asam amino diperoleh dari tumbuhan, hewan, minyak bumi atau dibuat secara sintetik (buatan). Ada juga yang menemukan bahwa asam amino berasal dari bahan dasar tumbuh-tumbuhan, yaitu semacam jamur, tebu dan rumput laut. Namun , MSG banyak diproduksi secara sintetik (buatan) karena lebih ekonomis.

Sejarah MSG

Jurnal Chemistry Senses menyebutkan, Mono Sodium Glutamate mulai terkenal tahun 1960-an. Selama berabad-abad orang Jepang mampu menyajkan masakan yang sangat lezat. Rahasianya adalah penggunaan rumput laut bernama Laminaria Japonika. Pada tahun 1908, Kikunae Ikeda, seorang professor di Universitas Tokyo , menyebutkan kunci kelezatannya itu pada kandungan unsure glutamate. Jepang memproduksi aam glutamate melalui ekstraksi dari bahan alamiah. Tahun 1956 mulai ditemukan cara produksi L-glutamic acid melalui fermentasi. L-glutamic acid inilah inti dari MSG, yang berbentuk butiran putih menyerupai garam. Sejak tahun 1963, Jepang dan Korea mempelopori produksi masal MSG yang kemudian berkembang ke seluruh dunia.

Penelitian dan Percobaan MSG pada Hewan

Salah satu sumber dari Jurnal Neurochemistry Internasional melaporkan tentang percobaan MSG yang diperlakukan terhadap bayi tikus, tikus dewasa dan tikus hamil dengan takaran yang sama yaitu sebesar 4 mg/g berat badan tikus.

Ternyata hasilnya cukup mengejutkan setelah dilakukan penelitian dalam kurun waktu tertentu. Pertama, pemberian MSG pada bayi tikus menimbulkan neudegenerasi berupa neuron lebih sedikit dan denrit lebih renggang. Kedua, MSG yang disuntikan terhadap tikus dewasa menimbulkan gangguan pada neuron dan daya ingat. Setelah dilakukan pembedahan, ternyata terjadi kerusakan pada nucleus akuatus di hipotalamus. Ketiga, paeberian MSG pada tikus hamil menunjukan bahwa MSG mampu menembus plasenta dan otak janin menyerap MSG dua kali lebih banyak daripada induknya. Setelah lahir, tikus lebih rentan mengalami kejang daripada induknya.

Riset mengatakan bahwa manusia lima kali lebih sensitive terhadap MSG disbanding tikus, bahkan bayi manusia paling sensitive.

Reaksi MSG dalam tubuh manusia

Dari beberapa sumber yang berpendapat di atas, WHO tidak tinggal diam. Menurut penelitian WHO yang disampaikan pada siding CAC tahun 1970 menyebutkan bahwa MSG aman bagi tubuh apabila dikonsumsi paling banyak 6 mg/kg berat badan manusia dewasa. Apabila berat badan 50 kg, sehari tidak boleh mengkonsumsi lebih dari 2 gram. Sebenarnya bagaimana MSG dapat berdampak buruk bagi tubuh manusia? Adakah manfaatnya bagi tubuh kita?

Pembuatan suatu produk pasti ada manfatnya, begitu juga dengan zat asam glutamate yang yerkandung dalam MSG. Asam Sodium Glutamate dapat menguraikan asam glutamate selama proses pencernaan. Asam glutamate setelah dicerna di lambung dan usus halus kemudian masuk ke otak besar. Asam ini dalam jaringan otak, atas dorongan asam glutamate yang dibantu oleh vitamin B6 bisa berubah menjadi δ (delta)-asam amino butyric yaitu semacam zat pengekang syaraf penyalur dan bersifat menyelaraskan kemampuan kerja otak besar yang normal. Apabila kekurangan zat asam glutamate akan mudah menyebabkan system control syaraf menjadi terlalu tegang, misalnya menimbulkan gejala kepanasan atau kejang-kejang.

Namun, asam glutamate yang berlebihan akan menjadikan δ (delta)-asam amino butyric menjadi berlimpah dan bersifat menghambat syaraf. Jika penghambat syaraf dalam otak terlalu banyak, maka berbagai fungsi syaraf akan berada dalam posisi terkekang atau tegang. Dampak yang ditimbulkan seperti diatas yaitu gejala kepanasan atau kejang-kejang.

Dampak MSG bagi Anak-anak dan Orang Dewasa

Para ahli kesehatan saling mengeluarkan hasil penelitian mereka tenteng masalah ini. Bukan tidak mungkin masing-masing dari mereka menunjukan hasil yang berbeda-beda terhadap dampak buruk MSG. Dalam pembahasan ini disajikan beberapa hasil penelitian para ahli sebagai bahan pengetahuan dan antisipasi bagi kita.

Penelitian dari Tim Riset di Amerika menunjukan bahwa seorang anak yang terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung asam glutamate, maka di bagian otak besarnya yang memproduksi δ (delta), akan menghambat pengeluaran hypothalamic untuk menekan kelenjar thyroxin dan parathyroid melepas hormone. Akhirnya pengeluaran hormone pada kedua kelenjar tersebut berkurang. Kurangnya pengeluaran thyroxin akan berdampak negative bagi pertumbuhan tubuh manusia, sedangkan hormone parathyroid untuk mengatur kalsium darah dan fosfor darah. Jika pengeluaran tidak mencukupi, kalsium dan fosfor yang hilang akan sangat banyak, maka pertumbuhan tulang pada anak-anak dimasa pertumbuahan akan terhambat.

Kelenjar Hypothalamic berperan dalam syaraf pusat sebagai pusat kecerdasan. Sehingga MSG dapat menyebabkan otak tidak terangka, khususnya bagi bagi bayi yang berada di dalam rahim dan pada awal kehidupan. Kerusakan pada koneksi otak dapat mengacaukan hamper semua fungsi otak, dari kendali hormone hingga perilaku dan kecerdasan.

Tahun 1968, muncul laporan di New England Journal of Medicine tentang keluhan beberapa gangguan setelah makan di Restaurant China sehingga disebut “Chinese Restauranr Syndrome”. Sindrom Restauran China ini berupa gejala-gejala seperti sakit kepala, palpilasi (dada berdebar-debar), rasa panas di leher, lengan dan dada, kekakuan otot yang menyebar ke punggung, mual hingga muntah. Namun, kemudian syndrome ini lebih dikenal dengan sebutan “MSG Complex Syndrome”.

Swcara umum MSG aman dikonsumsi, tetapi ada dua kelompok yang menunjukan reaksi terhadap MSG ini. Pertama, kelompok orang yang sensitive atau alergi terhadap MSG yang berakibat munculnya gejala-gejala seperti MSG Complex Syndrome. Kedua, Kelompok penderita asma yang banyak mengeluh karena meningkatnya serangan setelah mengkonsumsi MSG.

Menyadari tingginya konsumsi MSG di wilayah Asia , WHO menggunakan MSG untuk program fortifikasi (pembentengan) vitamin A. Di Indonesia pernah dilakukan pada tahun 1996. Penggunaan MSG ini bias menjadi salah satu pilihan dalam menurunkan garam (sodium) yang berhubungan dengan kejadian hipertensi khususnya pada golongan manula.

Telah dibahas sebelumnya, bahwa MSG mempunyai manfaat di dalam tubuh. Namun, mengapa MSG lebih banyak berdampak buruk? Kita telah mengetahiu bagaimana persaingan pasar. Para produsen berlomba-lomba memasarkan produk mereka dengan harga murah agar konsumen lebih tertarik. Di jaman yang serba susah ini, segala macam hal dilakukan demi mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Tidak jarang dari produsen-produsen makanan menggunakan bahan sintetik (buatan) dari bahan kimia. Hal ini dilakukan karena, sulitnya mencari bahan alami yang ekonomis. Mereka hanya berpikir dampak jangka pendek, tetapi tidak memikirkan dampak jangka panjang yang sangat berpengaruh bagi kesehatan. Selain itu, penelitian hanya dapat dilakukan dalam kurun waktu yang panjang untuk mendapatkan hasil yang sempurna terhadap seberapa besarnya dampak buruk bagi manusia. Sementara itu kita hanya bisa mencontoh dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap hewan.

Beberapa penelitian tentang hal ini masih diliputi kontroversi, ada suatu kekhawatiran bahwa efek MSG memang bersifat lambat bagi manusia. Tidak mengkonsumsi MSG dapat menjadi langkah antisipasi yang lebih baik. Meski begitu, bagi yang sudah terbiasa mengkonsumsi MSG memang tidak mudah, karena ada semacam kecanduan terhadap reseptor di otak pemberi rasa sedap. Hal yang dapat dilakukan yaitu mengurangi takaran seperti yang telah direkomendasikan oleh WHO. Beralih ke panyedap alami atau natural flavoring yang mengandung unsure rempah-rempah, buah-buahan, sayuran, ragi, daun, kulit pohon, kuntum bunga, akar, makanan laut, unggas, telur, daging, produk susu atau produk fermentasi, tentu tidak hanya sebagai penguat rasa atau penyedap rasa, tetapi dapat menjadi sumber gizi.

Bangkitkan Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Pencitraan bahasa Indonesia sekarang tampaknya tenggelam dibalik sikap mengagung-agungkan bahasa asing. Masyarakat kita biasanya tidak terlalu menghargai seseorang yang menguasai benar bahasa Indonesia . Justru orang akan memberikan pujian setinggi langit pada seseorang yang menguasai benar bahasa asing.

Memang di sekolah-sekolah menengah mewajibkan muridnya mempelajari minimal satu bahasa asing. Hal ini tekesan menomorduakan bahasa Indonesia . Bahkan banyak murid sekolah yang meremehkan bahasa Indonesia.Mereka merasa mampu berbahasa Indonesia , karena nilai yang mereka peroleh bagus dan lulus ujian nasional. Ini menunjukan bahwa mereka belum memahami benar syarat bahasa yang baik dan benar, yaitu “pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah yang dibakukan atau dianggap baku ” atau “pemanfaatan ragam yang tepat dan serasi menurut golongan penutur dan jenis pemakaian bahasa”.

Kekacauan berbahasa Indonesia juga terjadi pada kalangan remaja sekarang yang biasa disebut dengan bahasa ABG. Bahasa ABG cenderung memilih ragam santai, sehingga tidak terlalu baku (kaku). Bahasa ini telah menjadi bahasa sehari-hari dan menyebar secara cepat karena maraknya stasiun televisi yang menayangkan sinetron ABG.

Kondisi tersebut telah melalaikan komitmen bangsa ini pada penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar yang dicanangkan presiden RI pada tahun 1995. Pencanangan itu mengamanatkan masyarakat harus menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar.

Kekhawatiran pun muncul ketika banyak orang asing yang dating ke Indonesia untuk belajar bahasa Indonesia . Bangsa lain justru lebih peduli dengan bahasa kita. Di Australia misalnya, perguruan tinggi disana membuka jurusan bahasa Indonesia . Penduduk Australia saja banyak yang berminat bekajar bahasa Indonesia . Bisa saja mereka lebih pandai berbahasa Indonesia dari pada kita. Orang asing begitu bersungguh-sungguh belajar bahasa Indonesia , mengapa kita kurang menghargai bahasa sendiri? Apakah kita tidak malu dengn diri sendiri, apabila berbahasa Indonesia kita lebih buruk dari pada orang asing?

Dengan keterpurukan ini, marilah kita bersama-sama bangkitkan kesadaran untuk memperbaiki bahasa Indonesia mulai dari diri sendiri. Ada ungkapan yang mengatakan “ kemajuan bangsa berasal dari bahasa dan budaya bangsa itu sendiri”. Karena dengan bahasa, orang akan mengetahui kepribadian masyarakat dalam bangsa itu.

Laskar Pelangi: Sebuah Pelik Pendidikan

oleh: Diah Nur Fitri Rahmawati

Guru-guru yang sederhana ini berada dalam situasi genting karena Pengawas Sekolah dari Depdikbud Sumsel telah memperingatkan bahwa jika SD Muhammadiyah hanya mendapat murid baru kurang dari sepuluh orang, maka sekolah paling tua di Belitong ini harus ditutup (halaman 4).

Sungguh memprihatinkan, sebuah kisah nyata yang memberikan gambaran betapa peliknya Pendidikan di tahun 1970, khususnya di daerah Belitong, Sumatera Selatan. Sebuah Sekolah Dasar Muhammadiyah dengan dua orang guru, yaitu Bu Muslimah dan Pak Harfan, menantikan seorang murid lagi untuk kelangsungan Pendidikan. Detik-detik yang sangat memilukan, saat seorang murid lagi tidak kunjung datang. Bu Mus bertekad untuk mencari kekurangan satu murid hanya karena menginginkan sekolah paling tua itu tetap dibuka. Namun, Harun, dapatlah kita sebut sebagai seorang penyelamat pendidikan SD Muhammadiyah, datang untuk melengkapi kekurangan murid tersebut.

Di awal cerita saja kita dapat merasakan betapa susahnya menegakkan pendidikan bagi orang-orang yang tidak mampu materi. Sampai-sampai seorang guru hendak mencari seorang murid, bukan murid yang mencari guru. Di sini, kisah Laskar Pelangi, sepuluh anak yang kehausan ilmu, mencoba bangkit dari segala keterpurukan pendidikan. Pendidikan yang bagi mereka, anak-anak miskin, seperti barang mewah. Segala keterbatasan materi, membuat orang tua enggan menyekolahkan anak-anaknya. Hanya rasa percaya dan butuh yang membuat kesepuluh anak Laskar Pelangi mampu menunjukan kualitas pendidikan mereka. Percaya bahwa mereka bias dan mampu meraih impian di tengah himpitan ekonomi, dan butuh pendidikan untuk perubahan hidup yang lebih baik.

Rendahnya pendidikan sangat dekat dengan kemiskinan. Seakan orang-orang miskin tidak punya kuasa untuk dirinya sendiri mengecap manisnya pendidikan pada saat itu. Pendidikan hanya untuk orang-orang yang mampu materi. Sepertinya paham kapitalisme pada masa penjajahan Belanda masih melekat di Belitong atau Sistem Birokrasi Pendidikan yang belum memeratakan pendidikan hingga ke pelosok tanah air.

Andrea Hirata, penulis novel Laskar Pelangi, sangat jelas menggambarkan perbedaan strata sosial di Belitong. Kelayakan pendidikan hanya didominasi oleh masyarakat miskin dan karyawam PN Timah. Sedangkan masyarakat miskin ialah mereka yang hidup di pinggiran lampung, di luar batas tembok-tembok tinggi Gedong. Padahal lampung mereka adalah lampung yang kaya akan sumber alam Timah yang tertimbun di area Gedong. Kemakmuran hanya didapat orang-orang Gedong dan keterpurukan untuk orang-orang pinggiran. Suasana kontras ini menggambarkan belum meratanya kemakmuran rakyat yang menyebabkan rendahnya pendidikan mereka.

Patutlah, salah satu novel dari Tetralogi Andrea Hirata ini diangkat menjadi sebuah film yang disutradarai Riri Riza. Film yang sangat menggetarkan hati karena nilai-nilai luhur yang dibawanya. Walaupun faltanya terdapat beberapa perbedaan antara novel dengan filmmnya, baik dalam beberapa peristiwa maupun dalam tokoh-tokohnya. Namun, hal ini tidak mengurangi nilai selama amanat atau pesan pengarang dapat tersampaikan. Nilai-nilai luhur tersebut antara lain nilai kesungguhan, kemauan, ketulusan, persahabatan, kerja keras, dan nilai-nilai akhlakul karimah yang banyak diajarkan oleh Pak Harfan.

Gambaran peliknya pendidikan yang dialami kesepuluh anak Laskar Pelangi membuat kita mengucap syukur. Kita termasuk dalam orang-orang yang beruntung dapat menempuh Pendidikan di masa sekarang. Kita dapat bersekolah dengan nyaman, dengan segala fasilitas yang telah ada. Bahkan kita dapat melihat banyaknya gedung sekolah mulai dari PAUD sampai Perguruan Tinggi yang bercokol dimana-mana. Andrea Hirata telah mampu membukakan mata kita, betapa kesungguhan sangat diperlukan demi menegakkan Pendidikan dan cita-cita anak bangsa kita.


Senin, 12 Oktober 2009

Malam itu

Rona cahaya bulan memudar di pojok langit
sayup redup lampu kota mengawal lelap
bergema lagu malam di seberang jalan
gedung berhiaskan orang-orang
patah moral

Dumm...!!!
sampah, keping-keping tangan, kaki, kepala
tanpa rupa
jerit, tangis
di bawah langit merah
lidah api mencicipi, melahap yang ia suka
sisa hitam nan rapuh

aroma daging bakar menusuk hidung
cucuran darah mengalir dari tubuh mereka
tercecer di jalan-jalan

malam mencekik
berselimut awan panas
mengubur kota nan indah

(0ktober 2009)