Minggu, 27 Oktober 2013

Surat untuk Sang Menantu (Wanita)

Duhai gadis, yang baru kukenal.

Tahukah kau, dia putraku, lahir dari rahim suciku. Kupertaruhkan hidupku untuk memilikinya, anak kesayangan sepanjang hidupku.  Kubesarkan dengan segenap rasa cintaku..
Tangan renta ini yang mengangkat tubuh mungilnya, menyuapinya, menyeka air matanya, dan memeluknya dalam dekapanku.
Duhai gadis, tahukah kau betapa besar rasa cintaku padanya? Bahkan aku tak mampu membayangkan bila ada yang merebutnya dari dekapku..
Tahukah kau gadis? Betapa bangga kurasakan ketika dia mulai beranjak dewasa? Menatapnya tumbuh menjadi laki-laki tegap dan tampan. Seulas senyumnya mengingatkanku pada senyuman ayahnya yang sangat kucinta..
Betapa hati ini terus diliputi rasa bangga dan buncahan cinta padanya.. Kebangganku..Putraku..
Berbagai prestasi dia ukir dan memahatkan bangga tak terperi dalam  lubuk hatiku. Tak sedikitpun dia pernah mengecewakanku. Tak pernah.
Gadis, tahukah kau, betapa haru hatiku, ketika ku melihat perubahannya. Mencoba mengenal Diennya lebih dalam dari yang kami ajarkan padanya. Dia menjadi laki-laki sejati, laki-laki yang dirindukan syurga. Aku semakin sayang padanya. Putraku, kini yang malah mengajarkanku banyak hal. Mendekatkanku padaNya, pada Rabbku yang selama ini kukenal dengan sederhana karena kebodohanku. Tapi ku tak malu, sebaliknya, aku semakin bangga padanya. Putraku, cahayaku..
Namun, semua rasa itu berubah menjadi takut, cemas dan khawatir.
Ketika dia menyampaikan padaku tentang keinginannya. Dia ingin menyempurnakan agamanya..
Yah, dia ingin membangun rumah tangganya sendiri. Dan, dia telah memilih, kaulah gadis beruntung itu.
Gadis, tahukah kau? Betapa cemburunya aku padamu? Yah, aku sangat takut kehilangan putra kesayanganku. Takut kau merebut semua perhatiannya dariku. Takut keberadaanmu, memalingkannya dariku. Kau akan merebutnya, dan aku cemburu.
Namun, kembali kusadari, putraku tak akan memilih wanita sembarang. Ku yakin kau punya kelebihan yang membuatnya memilihmu, dan kumulai menata hatiku.
Duhai gadis pilihan putraku,
Ku harap kau memiliki tangan yang lebih lembut dariku, karena ku tak mau kau melukai putraku.
Ku harap kau mempunyai senyum yang lebih sejuk dariku. Karena kelak, dia akan datang padamu dalam tiap galaunya untuk mencari ketenangan.
Ku harap, kau memiliki pelukan yang lebih hangat dariku. Karena ku ingin hatinya selalu damai dalam dekapanmu.
Ku harap, kau mempunyai tutur kata yang seindah embun, karena ku tak ingin dia mendengar kata-kata kasar dalam hidupnya.
Duhai gadis pilihan putraku,
Jadilah anakku. Agar tak pernah ku merasa kehilangan putraku karena kehadiranmu.
Jadilah sahabatku. Agar kau dapat mencurahkan rasamu padakku kelak.
Jadilah rekanku. Agar bersama-sama kita membahagiakan laki-laki yang sama-sama kita cintai.
Untukmu gadis pilihan putraku,
Selamat datang di istana kami. Penuhilah dengan cinta dan kasih. Semoga kau bahagia menjadi bagian dari kami.

Padamu gadis pilihan putraku, Akupun akan mencintaimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar