Minggu, 27 Oktober 2013

Teruntuk (Calon) Ibu Mertuaku...

Ibu, izinkan saya memperkenalkan diri terlebih dahulu, duhai calon mertuaku.

Saya bukanlah wanita semulia Khadijah ra.
Saya juga bukan wanita yang cerdas seperti ‘Aisyah ra.
Bukan pula seperti Fatimah az-Zahra yang taat dan tabah.
Apalagi seperti Al Khansa ra yang pandai mendidik anak-anaknya menjadi mujahid dan mujahidah Allah.
Jauh dari kesempurnaan dan kecantikan Zulaikha.
           
    Ibu, saya hanyalah wanita biasa. Wanita yang hanya mempunyai sezaroh ketaatan dan ketabahan. Wanita yang hanya ingin menjadi ma’mum putramu. Berusaha selalu patuh pada imamku. Wanita yang ingin memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anak kami kelak. Wanita yang ingin menjadi pelipur lara dan penentram hati putramu.
        Ibu, izinkan saya menjadi putrimu yang setia mendampingi putramu, walaupun tak sebanding dengan kesetiaanmu padanya. Izinkan saya memberikan cinta dan kasih sayang kepada putramu, walau saya tahu cinta dan kasih sayangmu tak akan pernah tertandingi. Izinkan saya berbakti pada putramu seumur hidup saya, walaupun semua tahu engkau wanita terhebat untuk putramu.
        Ibu, saya akan menjadi rekanmu untuk terus memberi kasih sayang untuk putramu. Saya tak akan merebut perhatian putramu terhadapmu karena saya bukanlah musuhmu. Justru saya akan menjadikan putramu lebih taat kepadamu. Karena engkaulah yang lebih utama mendapatkan perhatian dari putramu, lalu saya.
       Ibu, engkau jauh lebih memahami putramu, maka ajari dan nasehati saya agar menjadi istri dambaan putramu. Saya membutuhkanmu untuk terus menegur kelalaianku, memperbaiki kesalahanku, dan menyempurnakan kekuranganku sebagai istri putramu. Agar saya pantas mendampingi putramu.

1 komentar: