Jumat, 16 Oktober 2009

Bangkitkan Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Pencitraan bahasa Indonesia sekarang tampaknya tenggelam dibalik sikap mengagung-agungkan bahasa asing. Masyarakat kita biasanya tidak terlalu menghargai seseorang yang menguasai benar bahasa Indonesia . Justru orang akan memberikan pujian setinggi langit pada seseorang yang menguasai benar bahasa asing.

Memang di sekolah-sekolah menengah mewajibkan muridnya mempelajari minimal satu bahasa asing. Hal ini tekesan menomorduakan bahasa Indonesia . Bahkan banyak murid sekolah yang meremehkan bahasa Indonesia.Mereka merasa mampu berbahasa Indonesia , karena nilai yang mereka peroleh bagus dan lulus ujian nasional. Ini menunjukan bahwa mereka belum memahami benar syarat bahasa yang baik dan benar, yaitu “pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah yang dibakukan atau dianggap baku ” atau “pemanfaatan ragam yang tepat dan serasi menurut golongan penutur dan jenis pemakaian bahasa”.

Kekacauan berbahasa Indonesia juga terjadi pada kalangan remaja sekarang yang biasa disebut dengan bahasa ABG. Bahasa ABG cenderung memilih ragam santai, sehingga tidak terlalu baku (kaku). Bahasa ini telah menjadi bahasa sehari-hari dan menyebar secara cepat karena maraknya stasiun televisi yang menayangkan sinetron ABG.

Kondisi tersebut telah melalaikan komitmen bangsa ini pada penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar yang dicanangkan presiden RI pada tahun 1995. Pencanangan itu mengamanatkan masyarakat harus menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar.

Kekhawatiran pun muncul ketika banyak orang asing yang dating ke Indonesia untuk belajar bahasa Indonesia . Bangsa lain justru lebih peduli dengan bahasa kita. Di Australia misalnya, perguruan tinggi disana membuka jurusan bahasa Indonesia . Penduduk Australia saja banyak yang berminat bekajar bahasa Indonesia . Bisa saja mereka lebih pandai berbahasa Indonesia dari pada kita. Orang asing begitu bersungguh-sungguh belajar bahasa Indonesia , mengapa kita kurang menghargai bahasa sendiri? Apakah kita tidak malu dengn diri sendiri, apabila berbahasa Indonesia kita lebih buruk dari pada orang asing?

Dengan keterpurukan ini, marilah kita bersama-sama bangkitkan kesadaran untuk memperbaiki bahasa Indonesia mulai dari diri sendiri. Ada ungkapan yang mengatakan “ kemajuan bangsa berasal dari bahasa dan budaya bangsa itu sendiri”. Karena dengan bahasa, orang akan mengetahui kepribadian masyarakat dalam bangsa itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar